Saling Menjaga Satu Sama Lain
Eratnya persahabatan antar anggota tim panahan putra membantu meningkatkan moral selama pertandingan. Pelatih tim Liu Chan-ming mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya mereka berada di tim yang sama, jadi sudah cukup kompak. Sebelum Olimpiade, mereka telah menyimulasikan berbagai skenario pertandingan dan berlatih menembak dalam urutan yang berbeda. “Saat angin lebih kencang, Wei Chun-heng maju duluan. Busurnya lebih berat, jadi ia tidak terlalu terpengaruh oleh angin. Setelah itu ia bisa menyampaikan informasi dari tembakannya kepada rekan lain. Deng Yu-cheng tenang dan stabil, jadi ia berada di urutan kedua. Tang Chih-chun memiliki ritme yang lebih cepat, jadi ia bisa ditempatkan di posisi pertama atau ketiga”, jelas Liu.
Kekompakan tim panahan diketahui semua orang di Pusat Pelatihan Olahraga Nasional. Liu Chan-ming berkata sambil tersenyum, “Baik tim putra maupun putri, kami suka pergi makan atau menonton film bersama di hari libur”.
Menurut Aurea Kuo, “Adanya persaingan dalam olahraga adalah hal normal, tapi yang saya lihat di tim panahan putra adalah sikap saling menjaga”. Ia masih ingat pada saat melakukan akupunktur pada Wei Chun-heng sebelum pertandingan Olimpiade Tokyo, Tang Chih-chun berdiri di satu sisi dan dengan hati-hati mengamati prosesnya. Aurea Kuo berkata sambil tertawa, “Ketika saya bergerak maju, ia mengikuti saya ke depan; dan ketika saya bergerak ke belakang, dia juga ke belakang”. Ternyata Tang Chih-chun ingin menghafal lokasi titik akupunktur, sehingga bisa memijat rekan satu timnya di tengah pertandingan untuk membantu mengendurkan otot. Ia sama sekali tidak peduli bahwa dalam pertandingan individu, rekannya adalah lawan tandingnya.
Setelah Olimpiade Tokyo, ketiga pemanah mengambil sedikit waktu istirahat, kemudian melakukan persiapan lagi untuk ke pertarungan selanjutnya. Wei Chun-heng berkompetisi di Kejuaraan Panahan Dunia 2021, di mana ia memenangkan perunggu di pertandingan beregu putra. Sedangkan Deng Yu-cheng dan Tang Chih-chun masing-masing meraih medali emas dan perak pada nomor beregu putra di Pesta Olahraga Nasional. Selanjutnya mereka akan mengikuti pertandingan seleksi untuk mewakili Taiwan di Asian Games 2022. Spot yang tersedia terbatas, namun mereka selalu menjaga sikap “menembak dengan gembira dan menikmati pertandingan”. Tak peduli siapa yang terpilih, mereka selalu saling menyemangati. Setiap ajang pertandingan merupakan permulaan yang baru, dan dalam memanah, musuh terakhir adalah diri sendiri.
Wei Chun-heng adalah “kakak tertua” di tim. Di arena panahan, ia sering menggunakan sorotan mata dan saling mengadu kepalan tangan untuk menyemangati penampilan rekan yang lebih muda, Deng Yu-cheng dan Tang Chih-chun (pada foto berikutnya).
Pelatih Liu Chan-ming sangat peduli dengan para atletnya, baik dalam latihan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kendati penampilan mereka di bidang panahan terkadang tidak konsisten, ia tetap sepenuhnya percaya pada mereka.