Karena Taiwan Bisa Angkat Saya!
Raihan medali perunggu di Olimpiade Rio 2016, bagi guru dan murid yang telah bertekad meraih medali emas maka hasil ini adalah kemunduran terbesar dalam sejarah perjalanan karir.
Sekembalinya ke Taiwan, Kuo Hsing-chun mulai berlatih lagi. Demi persiapan pertandingan Universiade 2017, Kuo Hsing-chun dengan suara lembutnya mengenang, “Untung saja ada kakak senior Hung Wan-ting ikut berlatih bersama, jika ia mampu menambah satu kg maka saya juga mampu menambah beban satu kg, dalam situasi saling bersaing dan saling menemani bisa dibilang kami menikmati dan ketagihan untuk berlatih!” Meskipun mereka berdua merasa tekanan berat dan lelah berlatih, saat makan sambil menangis, tetapi mereka saling mendukung, seketika tangisan berubah menjadi canda tawa terbahak-bahak!
Mengikuti kompetisi dalam ajang Universiade 2017 yang digelar di Taiwan, Kuo Hsing-chun mencetak angkatan clean and jerk 142 kg mencatat rekor dunia, saat konferensi pers ia berkata sambil tersedak, “Saya percaya ini berkat bantuan dari semua masyakarat Taiwan hingga saya mampu angkat beban ini!” Bahkan pelatih Lin Geng-neng juga memujinya, “Hsing-chun adalah atlet pertama di tanah air Taiwan ini yang berhasil memecah rekor dunia dalam atletik kelas berat” .
Tak Terkalahkan,Tak Tertaklukkan
Dalam angkat berat, seiring dengan beban yang bertambah maka tingkat kesulitan juga bertambah, risiko cedera atlet pun semakin tinggi. Pelatih umum Lin Geng-neng pada lima tahun yang lalu mengadopsi analisa barbell trajectory dan sistem pelacakan yang dikembangkan oleh mantan Ketua Pelaksana Pusat Pelatihan Olahraga Nasional, Ho Wei-hua, yang diterapkan dalam latihan harian untuk mengoreksi gerakan atlet dan menambah tingkat presisi dalam cabang olah raga angkat berat.
Pada tahun 2019, mendapat dukungan program emas dari Kementerian Pendidikan, dilengkapi keikutsertaan pelatih fisik Cheng Yu-erh dan fisioterapis Chou Yi-lun dalam pelatihan Kuo Hsing-chun membentuk “Tim Emas”. Anggota tim berinterkasi dari pagi hingga malam, bekerja keras tanpa menyerah, sabar dalam menghadapi kegagalan dan gigih untuk berlatih lagi, sungguh mengagumkan bahkan mereka menyebutnya sebagai “wanita gila”.
Setelah kekalahan dari Olimpiade Rio, sikap dan ambisi Kuo Hsing-chun terhadap pencapaian medali berubah, ia berkonsentasi penuh dan menetapkan target capaian kilogram untuk angkatan snatch dan clean and jerk. Dalam belasan pertandingan yang diikuti sejak Kejuaraan Asia cabang olah raga angkat berat 2017 hingga Olimpiade Tokyo 2020, ia tampil dengan luar biasa dan tak terkalahkan.
Layaknya Seorang Dewi
Apakah pernah terpikirkan untuk berhenti angkat berat? Ia menggeleng-geleng kepalanya, sambil tertawa dan berkata, “Jujur saja, saya benar-benar tidak punya pikiran demikian, tidak ada alasan untuk berhenti angkat berat.”
Ibu Kuo Hsing-chun melahirkannya di luar nikah pada usia 18 tahun. Ia dibesarkan oleh nenek (dari pihak ibu), ibunya bekerja serabutan, bahkan hingga saat ini dia hanya satu kali saja bertemu dengan ayahnya. Kuo Hsing-chun beranggapan, dengan berolahraga ia dapat mengalihkan konsentrasinya dan tidak terpengaruh dengan kondisi bawaan yang menyedihkan.
Kuo Hsing-chun yang berbudi baik selalu ingat dengan tutur kata yang diucapkan oleh pelatih pertamanya Lin Shang-yi bahwa, “Jika kamu baik maka semuanya akan baik” . Masa lalu ia merasakan, banyak tekanan diemban di pundak pelatih, “Maka saya berharap saya baik, agar pelatih tidak lagi memiliki beban berat.” Kini dirinya merasa, selain sering berbuat amal dan menyumbangkan hadiah uang yang dimenangkan untuk Rumah Sakit Saint Mary's di Taitung serta Yayasan Kesejahteraan Sosial Genesis (Genesis Social Welfare Foundation), ia juga berharap kisah hidupnya bisa memberi kekuatan bagi orang lain.
Mengenai dirinya, kini sedang mempersiapkan Asian Games tahun depan, berikutnya adalah persiapan pertandingan Olimpiade Paris, “Tidak berharap rekor yang telah dicatatnya dipecahkan orang lain karena dirinya masih mampu mencatat rekor lagi.” Mari harapkan Kuo Hsing-chun dengan motto “jika kamu baik maka semuanya akan baik” dapat terus melanjutkan kekuatan angkat berat dan memberi pengaruh energi positif bagi Taiwan.