Menjalani perkebunan organik, ia berdiri di atas permukaan lahan yang terbentang luas, melambaikan tangan dengan lantang berseru, "Semua yang terlihat di depan mata adalah lahan organik milikku!"
Lahan perkebunan organik Champion terletak di desa Fushing, kabupaten Changhua, lebih tepatnya berada di kecamatan Erlin, dusun Beitouliang, dengan lahan seluas 62 hektar, merupakan satu-satunya kawasan tanah khusus organik yang bersertifikat. Tidak hanya menjadi lahan pertanian terbaik di seluruh Taiwan, baik luas lahan maupun budidaya tanaman lahan terbuka digarap secara organik, perkebunan seperti ini sangatlah langka.
Keunikan dari perkebunan Champion adalah kesulitan yang dialami dalam proses penanaman. Setelah rugi selama 5 tahun, akhirnya pada tahun lalu roda berputar, menjadi mitra kerjasama dalam kontrak dengan perusahaan Pxmart. Ketua direktur pelaksana perkebunan Champion, Huang San-rung dengan gembira berkata, "Setelah rugi selama 5 tahun, kini hadir sebuah pencerahan!"
Paruh akhir bulan Januari, matahari bersinar seperti biasa, akan tetapi setiap hari bertiup angin dingin, lahan perkebunan organik Champion terletak di tanah persawahan Erlin, pada saat itu sedang panen wortel, sawi putih dan selada.
Melihat hamparan lahan sayuran, kawasan tanaman brokoli baru terlihat tunas kecil, kawasan tanaman selada tampak hijau dengan tanah yang merenggang usai dibajak mesin traktor. Wortel yang dicabut tergeletak di tanah, yang terlihat bagaikan barisan warna merah dan hijau yang siap untuk dikemas.
"Di sini dengan kondisi tanah berpasir, sirkulasi udara yang baik, cocok untuk ditanami apa saja", ucap Huang Sanrung. Lahan ini merupakan tanah sewaan dari perusahaan Tai Sugar, di sekelilingnya tumbuh pepohonan lebat alam, sehingga sama sekali tidak ada kesulitan dalam pengelolaan lahan ini, tentu saja ini merupakan suatu kebetulan yang sangat menguntungkan.
Mengikuti jejak ayahnya yang bergerak di bidang pertanian, Huang san-rung sejak awal telah menjalani kehidupan bercocok tanam konvensional. Sudah 20 tahun lebih, namun tidak jelas apakah hal ini memang jodohnya atau secara mendadak timbul ide ini, pada suatu hari tiba-tiba Ia merasa “Takut melihat peptisida”.
"Semakin umumnya penyakit kanker, masalah peradaban yang ditunggangi, maka mulailah bercocok tanam sayurmayur bebas racun untuk dikonsumsi sendiri, dan dibagikan pada sanak saudaranya", kata Huang San-rung. Cara cocok tanam seperti ini semakin digemarinya, semakin tanam semakin banyak, hingga saat ini luas tanah yang digarap mencapai lebih dari 60 hektar, selain itu masih mendapat sertifikat pertanian alami dari MOA, sehingga mendapat julukan sebagai tanaman organik unggulan "Champion".
Cocok Tanam Area Lahan Luas Terbuka
Meskipun memiliki wawasan lahan unggulan, tetapi dalam proses budidaya tanaman organik siapapun tetap tidak dapat terhindar dari kegagalan dan frustasi.
Awal mulanya dikarenakan teknologi tidak memadai, ditambah lagi perawatan lahan memerlukan waktu, Huang San-rung mengeluarkan banyak biaya kursus pelatihan. Namun setelah memahami teknis dan peluangnya, hasil produk tanaman malah menghadapi keterbatasan dalam pemasaran, yang membuat dirinya tetap mengalami kerugian.
Setelah merugi selama 5 tahun, orangtua menentang keras, tetangga mencibir, bahkan istripun protes dan marah. Huang San-rung sama sekali tidak mengubah pikirannya. "Tanaman organik tetap diteruskan, pantang menyerah! " ujar Huang San-rong sambil mengelengkan kepala dan tersenyum pahit.
Hal yang menguntungkan baginya adalah masih ada rekan kerja yang sependapat dengannya, terus mendukungnya dan berjuang bersama. Huang San-rung meminta perusahaan Tai Sugar untuk menyewa lahannya, Ia menjabat sebagai ketua pengurus khusus budidaya tanaman diantaranya adalah ubi jalar, kentang dan sisa lainnya menanam wortel, kembang kol, labu, selada, paprika, sawi sendok(bok choy), bayam… menjadi satu wilayah perkebunan yang berbeda, dikelola petani bertalenta.
Untuk mengatasi masalah terberat dalam budidaya tanaman yakni serangan penyakit dan hama tanaman, Ia juga mengundang kerabat baiknya, seorang profesor bidang pengendalian hama dan penyakit tanaman di Malaysia, Kuo Yen-Cheng untuk kembali ke Taiwan sebagai konsultannya.
Perkebunan Champion mengadopsi cara pertanian alamiah menyeluruh. "Dalam proses penanaman secara alami, berapa lama waktu yang diperlukan, itulah waktu penanamannya, kami hanya menggunakan sedikit bahan tambahan agar tanaman dapat tumbuh lebih baik", ungkap Kuo Yen-cheng. Bahan tersebut mengandung zat protein tinggi seperti ampas tahu, protamine (sisa bahan makanan ikan, udang yang diuraikan dalam proses dekomposisi mikroba), berfungsi menyuburkan tanah, namun pada dasarnya tetap menjaga budidaya organik dan tidak melakukan penyimpangan.
Demi mempertahankan kesuburan tanah, 10 hektar dari lahan seluas 60 hektar lebih ini disisihkan dan secara bergilir diistirahatkan (masa bera).
Kuo Yen-cheng mengemukakan, masa bera dilihat berdasarkan proses penanaman, akar tanaman menjalar lebih mendalam, maka tanah perlu istirahat lebih lama. Secara umum, waktu istirahat lahan tanah setelah panen sayuran kira-kira 1 bulan, kemudian lahan baru dapat digarap kembali, untuk kelompok umbi-umbian dengan akar lebih menjalar ke dalam tanah maka masa bera memerlukan waktu 3 hingga 4 bulan.
Cabut Rumput, Basmi Serangga
Budidaya lahan terbuka, membuat tanaman bisa menghirup udara, menyerap air dan sinar matahari secara alami, tampaknya sangat mudah, akan tetapi sebenarnya ini rencana dengan dana modal Huang San-rung sangat tidak mencukupi.
Membangun fasilitas ruangan paranet atau rumah kaca memerlukan biaya yang tidak sedikit, menguras energi juga tidak ramah lingkungan, akan tetapi konsumen menginginkan hasil sempurna, ini yang tidak boleh diabaikan oleh produsen, maka arah jalan yang diambil dengan membangun rumah kaca maupun rumah paranet. Huang San-rung mengatakan, menunggu hingga dana yang dimilikinya cukup, Ia berpikiran membangun tenda sederhana, agar serangan penyakit dan hama dapat ditiadakan, membangun tenda setidaknya dapat membantu mengurangi serangan hama.
Mengatasi serangan hama benar-benar merupakan sebuah tantangan yang berat.
Ubi di dalam tanah, ngengat beterbangan di mana-mana. Bagi masyarakat awam melihat kondisi seperti ini sangatlah romantis, Huang San-rung mengingatkan, "Kondisi demikian pertanda ngengat jenis spodoptera litura datang untuk bertelur!"
Lahan pertanian organik merupakan surga kebahagiaan bagi serangga, menghadapi serangan hama serangga, perkebunan Champion menggunakan bakteri bacillus thuringiensis dan daya pikat senyawa feromon sebagai cara pengendalian biologis, masih dilengkapi dengan kekuatan sepasang tangan manusia.
"Banyak rerumputan liar, banyak serangga", ucap Huang San-rung. Hal ini dikarenakan tidak boleh menggunakan herbisida, hanya dengan tenaga manusia mencabut rumput atau gulma. Untuk perekrutan tenaga manusia mencabut gulma, dalam waktu satu bulan perkebunan Champion menghabiskan dana 2 juta dolar Taiwan.
"Jika sayuran tumbuh semakin lama di kebun maka resiko semakin tinggi", kata Kuo Yen-cheng, penanaman sayuran organik tidak sama dengan pertanian umumnya, adanya pemupukan agar tanaman tumbuh dengan cepat, kelompok sayuran daun hanya memerlukan lebih dari dua minggu kemudian bisa dipetik. Untuk sayuran daun organik tumbuh di lahan memerlukan waktu antara 25 hari hingga satu bulan lamanya. Dengan demikian, perkebunan Champion masih tidak berani menerima tantangan untuk menanam jenis sayur sawi putih, sayur kol atau jenis sayuran daun berbentuk membulat.
Rasa manis produk organik
Ubi adalah produk pertanian utama dari perkebunan Champion, beberapa varietas ubi jalar diantaranya ubi jalar varietas Tainung no. 57 dengan daging ubi berwarna kuning, ubi jalar Tainung no.66 dengan kulit dan daging berwarna merah, varietas ubi jalar Gaosi 14 asal Jepang memiliki tekstur daging mirip dengan chestnut atau ubi jalar ungu asal Jepang.
Petani ubi jalar generasi baru Huang San-rung dengan bangga mengatakan, segala masalah penanaman ubi semua dapat diatasinya, sepantasnya dia dijuluki sebagai petani ubi bertalenta.
Membalikkan pandangan umum bahwa kelompok umbiumbian yang mengakar dalam tanah, proses penanaman jauh lebih sulit dibandingkan dengan jenis tanaman yang tumbuh di atas tanah.
"Karena tidak kelihatan, sehingga sulit untuk diamati apakah di dalam tanah telah diserang hama serangga", Huang San-rung mengambil salah satu contoh serangga penyerang ubi jalar yaitu semut. Semut hanya melubangi bagian permukaan kulit umbi, ubi jalar masih terlihat sempurna seperti semula, akan tetapi pada saat diiris baru diketahui di dalamnya telah dimakan serangga, dalam hal ini sangat sulit untuk membedakan, diperlukan banyak pengalaman.
Walaupun proses budidaya tanaman organik sangat sulit, akan tetapi masa panen memberikan keunggulan hasil tanaman yang tidak tertandingi.
Kualitas sayuran organik lebih unggul dibandingkan dengan produk pertanian konvensional. Sebagai contohnya ubi jalar, "Penanaman ubi jalar dengan budidaya metode pertanian alami dengan hasil ubi lebih berserat kasar, ubi jalar organik dengan tekstur daging lembut dan lebih manis rasanya", ungkap Huang San-rung. Perbedaannya adalah untuk pertanian konvensional, penanaman ubi jalar berkisar 120 hari sudah dapat dipetik, sementara ubi jalar organik perlu tumbuh di dalam tanah genap 150 hari, "Pada masa tersebut kandungan karbohidrat telah berubah menjadi zat gula, menjadi ubi jalar yang paling enak untuk disantap. "
Perkebunan Champion memproduksi wortel, sawi dengan kualitas manisnya sama dan renyah membuat konsumen mengacungkan jempol memuji keunggulan produknya. "Akan tetapi, adakalanya konsumen juga mengeluh ada ulat pada sayuran", tutur Chu Gui-min, asisten khusus bagian pemasaran Pxmart sambil tersenyum.
Kerjasama Hadirkan Harapan Gemilang
Beberapa tahun yang lalu, Huang San-rung mendistribusikan produknya di toko penjual produk organik, akan tetapi toko tersebut memiliki persyaratan seleksi produk dagangan semakin lama semakin ketat, jika ada sedikit cacat maka tidak diterima. Di tambah lagi volum penjualan di toko juga sangat terbatas, Huang San-rung akhirnya pasrah dengan produk pertanian organik hanya bisa dijual sebagaimana layaknya sayur-mayur biasa. "Harga jual telah diturunkan, namun masih saja mendapat keluhan bahwa produk tidak bagus, membuatku menangis tanpa air mata", kata Huang San-rung bersedih hati.
Untungnya tahun lalu keberuntungan tiba, bertemu dengan dewa penolong perusahaan Pxmart, Huang San-rung menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan ini.
"Perusahaan Pxmart lebih menguntungkan bagi saya, mereka membantu masa panen saya dengan menggelar kegiatan bazzar, adakalanya mereka juga tetap menerima produk kurang menarik", ujar Huang San-rung dengan terharu. Musim panen wortel sebelumnya, dikarenakan terserang badai taifun dan genangan air berlangsung dalam jangka waktu panjang, ada wortel mengalami terbelah dua menyerupai dua kaki manusia, ada wortel berbentuk seperti kaki babi, walaupun rasa wortel tidak berubah, akan tetapi mempengaruhi penjualan dan sangat sulit untuk dikemas dan dijual, akan tetapi Pxmart tetap berusaha menjualnya.
Saat pemetikan wortel, setiap wortel berukuran besar dan menarik, Huang San-rung m e n e b a r k a n s e n y u m a n n y a . Paman Among bertugas sebagai penanggungjawab penanaman wortel menepuk dadanya dan menjamin: "Wortel varietas "Royal cross", dijamin pasti enak!"
Setiap minggu perkebunan Championmengirimkan sejumlah 15.000 kati wortel, lebih dari 10.000 kati ubi, 10.000 kati kentang perusahaan Pxmart, saat bersamaan setiap hari memproduksi rata-rata lebih dari 3.000 bungkus sayur mayur, ditargetkan kedepan dapat mencapai produk sayur 8.000 bungkus per hari.
"Malam hari kami tidak tidur, semua sibuk membasmi serangga!", ada sekitar 70~80 orang yang bekerja di perkebunan Champion, kini tidak lagi mengkhawatirkan masalah pemasaran, bahkan biaya pemasaran perantara telah berkurang, layaknya telah mengkonsumsi obat penenang, semua pekerja bagaikan sayur organik yang penuh vitalitas.
Seiring dengan perluasan yang dilakukan perusahaan Pxmart, perkebunan Champion dapat menyediakan produk pertanian dengan stabil, kemudian masih mendapatkan satu lahan seluas 50 hektar di Selatan Taiwan, yang juga akan mulai digarap menjadi lahan pertanian organik.
"Tanaman organik menjadi tren masa depan, jika tidak dilakukan sekarang tetap akan dikerjakan di masa depan, sebagai seorang petani ketika mengetahui jelas mana yang benar maka perlu dilaksanakan lebih dini", ujar Huang Sanrung yang telah siap dengan keberhasilannya.