Warga Taiwan yang membudidaya, memproduksi dan minum teh sejak dulu, juga sudah sejak lama memiliki kebiasaan menyeduh teh panas. Bagaimana fenomena mereka mengubahnya menjadi minuman dingin yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, dengan menambahkan berbagai ragam bahan, menciptakan variasi rasa tak terbatas sehingga menawan hati banyak orang.
Aroma dari Benturan
Perintis Chui Shui Tang, Liu Han-jie mengenang bahwa ayahnya, seorang praktisi medis, selalu sibuk mengkhawatirkan pasiennya. Hanya ketika menyeduh teh, ayahnya baru kelihatan gembira dan relaks, sehingga dalam hatinya tertanam citra “minum teh adalah hal sangat membahagiakan.”
Bermula dari cintanya pada teh, Liu Han-jie mengunjungi daerah penghasil teh di seluruh dunia untuk mendapatkan pengetahuan mendalam tentang teh. Melalui penelitian dari segi sejarah dan geografis, Liu Han-jie yakin dirinya bisa berkarir dengan sukses dalam bisnis teh. Akan tetapi, persepsi masyarakat Taiwan bahwa pembuatan teh dengan peralatan dan ritual yang rumit hanya disukai orang berusia lanjut, sedangkan anak-anak muda lebih memilih ke toko es atau restoran ala barat untuk makan es dan minuman bersoda. Bagaimana mengembalikan teh ke dalam kehidupan generasi muda, menjadi tantangan besar baginya.
Pada suatu saat Liu Han-jie berkunjung ke Jepang, melihat seorang barista membuat es kopi untuk temannya. Pertama-tama dia menyeduh kopi dengan hati-hati dalam panci vakum, kemudian menuangkannya ke dalam pengocok koktail, memasukkan es, dan mengocoknya untuk menghasilkan minuman es kopi. Liu Han-jie kemudian meminta sang barista menggunakan metode yang sama untuk membuat es teh, tetapi dia menolak dan menegaskan bahwa teh harus diminum panas. Terdorong semangat tidak ingin kalah, sekembalinya di Taiwan, Liu mencobanya sendiri, ini adalah awal dari teh kocok “bubble tea” yang kita semua kenal sekarang.
Direktur Pelaksana Grup Teh Chun Shui, Angela Liu mulai minum teh sejak kecil. Menurutnya, setiap minuman yang dikocok dengan tangan mengandung banyak ide inovatif, mencerminkan elastisitas dan kemampuan masyarakat Taiwan, juga mewakili kekuatan lembut Taiwan sendiri.