Pendirian Rumah Buku Cerita Vietnam
Dao Thi Que yang hanya lulusan SMP di Vietnam, setelah di Taiwan ia belajar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah kejuruan manajemen bisnis di National Hualien Commercial High School. “Saya belajar di sekolah malam selama sembilan tahun, tidak perlu membayar uang sekolah dan biaya lainnya untuk sekolah tambahan, bahkan karena menduduki 3 besar dan mendapat bea siswa.” Demikian tutur Dao Thi Que dengan bangga.
Taiwan juga memiliki mekanisme bantuan pinjaman kredit sekolah dan lainnya, sehingga pendidikan tidak menjadi beban yang sangat berat bagi orang tua. Dao Thi Que mengatakan, “Saya menerima bantuan yang begitu banyak dari masyarakat, saya ingin melakukan sesuatu sebagai balasannya, tetapi saya hanya mahir dalam berbahasa Vietnam.” Pada tahun 2018, Dao Thi Que mendaftarkan diri untuk Program Akselerator Kekuatan Baru Kewirausahaan Perempuan dan menerima subsidi sebesar NT$150.000, dengan menerbangkan 1.000 lebih buku cerita bergambar dari Vietnam dengan berat 100 kg lebih ke Taiwan, terdiri dari buku pelajaran sekolah dasar, sawo duren, tujuh kurcaci dan buku bergambar yang dituliskan dalam Bahasa Vietnam, dari sinilah dimulainya “Rumah Buku Cerita Vietnam”.
Bercita-cita adalah baik, tetapi Rumah Buku tentu harus memiliki buku, sementara para perempuan Vietnam lainnya disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan lainnya sehingga tidak memiliki waktu untuk membacakan buku cerita untuk didengarkan anaknya, sang anak juga tidak bisa membaca Bahasa Vietnam, sehingga timbul gagasan Dao Thi Que untuk memberikan kelas pelajaran Bahasa Vietnam gratis.
Saat ini kelas Bahasa Vietnam digelar setiap hari Sabtu, untuk 1 jam pertama kelas diisi dengan belajar kosa kata dan menulis, pada jam kedua diisi dengan pelajaran bercerita yang dipadukan dengan permainan, tarian, membuat kudapan. Ada anak yang telah mengikuti kelas belajar ini selama 2 tahun berturut-turut tanpa terputus, interaksi dan pembelajaran di kelas menjadi sebuah ajang yang menghadirkan ragam budaya.
Rumah Buku Cerita Vietnam juga pernah menggelar kelas belajar Bahasa Vietnam online gratis, 30 orang lebih dari pengusaha, mereka yang mempekerjakan pekerja migran di rumahnya, mahasiswa yang tertarik dengan budaya Vietnam dan lainnya mendaftarkan diri untuk kelas yang di seluruh Taiwan mendaftarkan diri di kelas diajarkan oleh Nguyễn Thị Kim Hoàng.
Mahasiswa S3 Universitas Nasional Dong Hwa, Huynh Quoc Tuan merasa, saat mengajar Bahasa Vietnam dapat melihat para keturunan imigran baru yang antusias untuk mempelajari bahasa ibunya, memahami budaya kampung halaman ibunya sendiri, dan dapat lebih lanjut membangun identitas diri.
Memahami pakaian tradisional Vietnam dalam kelas berbagi keragaman budaya.