Pakaian yang Tepat Memancarkan Cahaya
Sejak memulai kariernya pada tahun 2017, Lai Ting-he melihat bahwa konsumennya sering terikat dengan perspektif estetika yang membelit Taiwan, yakni putih, kurus, dan cantik. Seperti muka terlampau panjang dan mata yang terlalu sipit, kedua hal tersebut menjadi perhatian utama para klien. Di mata Lai Ting-he, semua memiliki karakteristik tersendiri. Selama dapat menemukan pakaian yang tepat, maka setiap orang dapat memancarkan kelebihan masing-masing.
Oleh karena itu, Lai Ting-he menganalisis ratusan permintaan klien serta mempelajari ras berbagai negara di dunia, serta keunikan pakaian dan bahan dasar setiap kawasan. Kemudian ia bandingkan dengan bentuk wajah dan tubuh, guna mengembangkan konsep “tiga fundamental karakter gaya”. Menilik fitur muka, panjang wajah dan bentuk tubuh para klien, mereka terbagi ke dalam tiga kategori, masing-masing pengasuh, pemimpin dan pemimpi. Dengan demikian dapat ditemukan pedoman berpakaian yang cocok untuk setiap orang. Sebagai contoh, mereka yang termasuk dalam kategori pemimpin akan menjadi saat mengesankan saat mengenakan setelan jas atau mantel. Jika dikenakan oleh mereka yang terkategorikan sebagai pemimpi, malah akan terlihat tidak cocok, seperti anak kecil yang memakai pakaian dewasa.
Lai Ting-he menurunkan seluruh pakaian yang ada di dalam lemari, kemudian membaginya ke dalam lima kategori, yakni suka, biasa saja, tidak suka, baju rumah dan memiliki kenangan. Saat proses pembenahan berlangsung, sang klien akan secara bertahap dikelilingi oleh pakaian yang tengah disortir. Lai Ting-he menyebutnya sebagai “lingkaran magis”. Saat baju diletakkan di dalam kategori yang benar, maka proses pemilahan setiap pakaian akan menjadi kian jelas. Misalnya saat Anda tidak tega membuang pakaian yang sebenarnya tidak begitu disukai, dan hendak meletakkan di kategori “suka”, maka akan muncul pertanyaan di dalam benak, “Apakah saya benar-benar menyukainya?”.
Lai Ting-he akan mengamati ekspresi para klien saat proses penyortiran berlangsung, terutama di kategori baju “biasa”. Ia akan melemparkan pertanyaan berkali-kali, dan menelusuri relasi antara pakaian tersebut dengan kliennya. Mungkin saja itu adalah hadiah pemberian dari kerabat, atau baju tersebut menyimpan memori indah. Beberapa orang bahkan menemukan fakta bahwa mereka selama ini hidup dalam evaluasi orang lain dan tidak mendengarkan suara hatinya.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan gaya seseorang akan masuk dalam daftar lingkup Lai Ting-he, meliputi baju, sepatu, tas, kosmetik, gaya rambut dan kacamata. Setelah mengajak klien untuk membenahi lemari pakaian, Lai Ting-he akan memadukan beberapa pakaian yang cocok, sembari menyarankan gaya rambut dan tata rias. Pada umumnya, orang akan mengenakan kemeja dengan celana. Dengan keterampilan yang dimiliki, Lai Ting-he mencoba mencari karakteristik dengan mengenakan blus polos dipadukan dengan kamisol motif bunga atau memecahkan permasalahan muka panjang dengan membalikkan baju yang dikenakan. Meski tidak memiliki paras layaknya seorang bintang, tetapi Anda tetap dapat bersinar dengan berpakaian tepat.
Sejak membangun merek “Closet Visitor”, perlindungan lingkungan selalu menjadi niat awal dari Lai Ting-he. Menyelami lemari pakaian dapat menggali potensi kecantikan dari setiap pribadi. Dengan membiarkan para klien mengenal diri sendiri, akan membuat mereka tidak sembarangan membelanjakan uang. Dan akan membebaskan orang dari dunia mode yang memabukkan.
Lai Ting-he mengatakan, “Zhěng dalam bahasa Mandarin memiliki pengertian membenahi yang tampak dari luar. Sedangkan lǐ adalah kondisi hati pemilik rumah yang kacau dan lelah.” Pakar organisator akan menuntun klien untuk menelusuri letak permasalahan dan menemukan esensi pribadi, guna membantu setiap orang menggapai kehidupan yang lebih baik.