Taiwan Panorama edisi khusus bahasa negara-negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand dan Vietnam) yang terbit secara dwibulanan, telah mendapatkan banyak perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, serta pengakuan dan sambutan yang hangat.
Dalam keanekaragaman makanan lezat di Taiwan, terdapat beberapa nama makanan yang dapat membuat orang tercenggang dan beberapa lainnya berwarna hitam legam, tetapi hidangan atau bahan-bahan makanan yang digunakan sebenarnya mengandung kode budaya dan memori kehidupan masyarakat Taiwan. Kisah sampul “Taiwan Panorama” kali ini, menceritakan hidangan “hitam” dari “Bahan makanan: Telur Bitan, Kacang Hitam, Lobak Hitam Kering”, “Bahan minuman: Teh Cincau, Teh Lo Shih Chiou Shui”, “Emas hitam: Trafel Taiwan, Kacang Tanah Mutiara Hitam” dan bahan-bahan hitam lainnya, menguak kode pengalaman hidup produsen dan kuliner ini, mendalami penyebab orang kembali dan kembali menyantap makanan berbahan hitam ini.
Rubrik “Mengenal Taiwan” kali ini bertema “Sihir Terapi Kepulauan Hutan: Hutan Cemara di Alishan”, melaporkan jalur setapak terapi hutan pertama di Taiwan ── Jalur Setapak Terapi Shuishan, mengajak semua untuk mengikuti pemandu hutan dan terapis hutan, bersama-sama berjalan memasuki hutan, merasakan pengalaman membenamkan diri, menikmati aroma dan meditasi di hutan gunung.
Selain itu, rubrik “Proyek Khusus Asia Tenggara” menghadirkan sebuah artikel bertema “Taiwan – Vietnam: Saling Membangun Waktu Menyenangkan”, memperkenalkan karena kebijakan “Mengarah ke Selatan” dan “Mengarah ke Selatan Baru” membuat orang Taiwan beranjak ke sepuluh negara ASEAN untuk mewujudkan impian kewirausahaan mereka, dan karena ini pula membuka kesempatan bagi pekerja migran Asia Tenggara datang bekerja di Taiwan, semakin banyak pengantin asing dan generasi kedua dengan keahlian dan peluang masing-masing yang berbeda di negeri asing menciptakan waktu menyenangkan yang unik.
Taiwan Panorama edisi bahasa-bahasa Asia Tenggara akan terus berperan sebagai media pertukaran informasi dan budaya antara Taiwan dengan Asia Tenggara, membangun jembatan persahabatan yang saling menguntungkan demi kesejahteraan bersama.