Tarian Sarat Budaya Asia Selatan,
Kebudayaan India tidak hanya Bollywood, Jennifer Hsuan Chen Liu yang telah belajar menari di India selama 10 tahun, melalui lokakarya yang digelar di Taiwan, ia memperkenalkan kepada muridnya tarian klasik kuno Mohiniyattam yang menghargai kelembutan dan keharmonisan serta makna mudra (gerakan tangan) dalam tarian klasik untuk dapat lebih mendalami budaya India.
Jennifer Hsuan Chen Liu mengatakan, penari tarian klasik kuno sama seperti pendongeng, menceritakan kisah para dewa dan filsafat moral kepada semua pendengar, terutama tarian Mohiniyattam yang harus disertai dengan gerakan tangan (madras) yang tepat dan benar.
Jennifer Hsuan Chen Liu adalah salah satu dari sedikit penari Taiwan yang masuk ke Bollywood di Mumbai, ia pernah turut dalam pembuatan 6 film tarian di Bollywood, seperti film Dhaani Chunariya (Super Nani), Lucky Tu Lucky Me di serial film Humpty Sharma ki Dulhania, dan lainnya
Namun ia tidak ingin terkubur dalam begitu banyak penari, untuk itu Jennifer Hsuan Chen Liu ke akademi tari di Kerala India untuk mempelajari tarian klasik kuno Mohiniyattam. Ia menemukan bahwa terdapat banyak keterkaitan antara Kerala dengan etnis Tionghoa, misalnya terdapat pertandingan perahu ular di Kelara, seperti perahu naga dalam Festival Perahu Naga Taiwan; juga ada banyak bangunan ala Tiongkok, oleh karena itu ia pernah merencanakan “Festival Film Taiwan” di Keralla, dan berharap ini dapat menjadi landasan dasar bagi perkembangan festival seni Taiwan di masa mendatang.
Jennifer Hsuan Chen Liu bersama seniman lokal di Kerala mendirikan “Kala Taiwan” (dalam bahasa India, Kala bermakna “seni”). Ia berharap dapat mengabungkan kisah tradisional Taiwan seperti “Legenda Ular Putih” dengan tarian klasik kuno India, menyusun perpaduan drama tari untuk menampilkannya di Taiwan dan di India.
Seperti yang sebelumnya pernah disebutkan dalam “Geografi Kreatif” (Creative Geography), para pekerja seni semua mencari suatu tempat yang dapat menjadi katalisator di mana orang, hubungan, konsep dan bakat dapat saling terbentur sehingga menghasilkan percikan api. Bagi Mohamed Mamdouh yang datang ke Taiwan, dan Jennifer Hsuan Chen Liu yang telah menghabiskan 10 tahun bepergian antara Taiwan dan India, mereka semua telah mendapatkan tempat untuk berkontribusi dalam jangka panjang.
Grup Tari Tradisional Rakyat Timur Tengah TW-EGY menampilkan tarian tradisional Penduduk Asli Amis di India. (Foto: Grup Tari TW-EGY)